 |
| [Kongres BEM KE-XI bertema Melahirkan Pemuda yang Berjiwa Ulama dan Umara] |
Penajatim.com, Surabaya - Bertempat di Aula Rahman Rahmat , mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman A-Hakim ( STAIL ) Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya mengadakan acara Kongres BEM KE-XI dengan tema ‘’ Melahirkan Pemuda yang Berjiwa Ulama dan Umara", pada Ahad (09/10/2016) “.
Ketua Panitia, Alimudin Tara menyampaikan bahwa pemuda adalah ujung tombak dalam satu organisasi dan kelompok, serta menjadi pemegang estafeta kepemimpinan.
‘’Betapa pentingnya seorang pemimpin sehingga Rasulullah bersabda dalam suatu hadist, jika ada tiga orang yang keluar dalam perjalanan, hendaknya mereka mengangkat salah satu sebagai pemimpin “, terangnya.
Senada dengal hal itu, ustadz Nur Huda, M.Pd.I selaku ketua STAIL memaparkan tentang kepemimpinan. Menjadi pemimpin, terangnya, adalah ujian bagi kita. Kepemimpinan bisa diberikan kepada siapapun, orang baik ataupun orang jahat. Dan, Kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin pada hakikatnya adalah milik Allah Subhaanahu wa Taalaa dan gampang bagi-Nya mencabut jabatan tersebut.
“Jabatan adalah celaan, penyesalan dan berupa azab kecuali pemimpin yang adil. Di sisi lain menjadi seorang pemimpin adalah wahana kebaikan, bisa membuat orang baik dengan kebijakan yang telah ditetapkan," tegas alumni Universitas Negeri Islam Sunan Ampel Surabaya (UINSA) ini.
Baca :
Acara kemudian dilanjutkan dengan Rapat pleno dan pemilihan presiden BEM. Terpilih sebagai presiden BEM adalah Nashirul Haq dari semester 5. Saat memberikan kata sambutan di hadapan peserta kongres, dia menyampaikan bahwa amanah ini adalah beban yang sangat berat dan dia selalu teringat pesan yang disampaikan oleh Ketua STAIL bahwa amanah adalah ujian.
“Sebagaimana dijelaskan oleh ketua STAIL, amanah ini adalah ujian ataupun azab bagi yang mengembangnya kecuali pemimpin yang adil“, pungkasnya.
Reporter: Kardin Al Ma'ruf Amin
Redaktur: Andre Rahmat
0 komentar :
Post a Comment