www.domainesia.com

Antara Samudra dan Comberan

Sumber foto:daftar gratis.com
Kata orang, nih, "Hiduplah laksana air mengalir." Maksudnya, jalani saja. Gak usah ribet. Kalaupun ada halangan, yakinlah pasti bisa dilewati.

Sampai di sini, semboyan di atas benar-benar laksana azimat sukses, yang bisa menjadi pegangan dalam mengarungi samudra kehidupan.

Tidak sedikit yang berpijak dengannya. Misal, bila didapati ada seorang kerabat tengah ditimpa nestapa, maka satu di antara 'mantra' yang diucap sebagai pelipur lara ataupun penggugah jiwa, akan sengatkan kalimat tersebut.

"Sudahlah. Santai aja kali. Hidup itu tak usah dibikin ribet. Mengalir aja, kayak air gitu," kira-kira itulah pesan yang tersampai.

Lalu pertanyaannya, benarkah untuk menggapai kesuksesan, kita 'cukup' sikapi kehidupan ini laksana semboyan di atas?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita mencoba mengupas makna filosofis di balik air mengalir.
Pertama; sebagaimana sifatnya, air mengalir dari tempat nan tinggi ke tempat yang rendah.
Kedua, ia (air) bersifat mengikuti arus yang ada. Kemana arus mengalir, ke situ ia berarah. Menelusuri ke mana saja  arus membawanya. Ke kanan, ya ke kanan. Ke kiri, ya ke kiri.

Nah, pada poin kedua tersebut, kita menemukan celah yang begitu menganga, bila mana kita jadikan semboyan ini sebagai pegangan hidup secara membabi buta.
Sebab, nyatanya, yang namanya aliran (sungai) tidak semua mengarah ke samudra (baca ; kesuksesan). Ada pula yang mengarah ke anak sungai, danau, bahkan comberan.

Ketika terbentur dengan kondisi macam ini, kita tidak bisa memposikan diri laksana air. Membiarkan diri 'terhanyut' dengan sendirinya, ke mana ia akan membawa kita.

Beruntung kalau ke samudta. Lha, kalau mengarah ke comberan, gimana?? Celakakan?! Lalu, masihkah berkenan menapaki arus itu?

Kalau 'iya' jawabnya, maka bukan keluasan samudera yang akan kita nikmati. Tapi kebusukan aroma, kekotoran sifat, kese, pitan ruang, hingga perubahan warna (dari bening ke keruh dan boleh jadi sampai pada titik kehitam-hitaman) yang akan didapati.

Dalam penilaian yang bersifat subjektif, inilah kelemahan yang terletak pada semboyan 'hiduplah laksana air mengalir’ di atas, sehingga kudu selektif dalam menerapkannya.

Untuk meraih kesuksesan, kita tidak bisa menyerahkan diri pada arus yang ada. Tapi kita harus memastikan diri, bahwa arus yang kita pilih, benar-benar menghantarkan kita ke samudra, bukan sebaliknya, ke comberan.

Bahkan kiranya, tidak kita temukan lagi arus yang mengarah ke sana (samudra/kesuksesan), maka yang kudu kita tempuh, adalah membabat alas, agar bisa mencapai samudra itu. Bukan justru ikut-ikutan dalam kesalahan.

Inilah jalan sukses yang ditempus oleh orang-orang sukses terdahulu, utamanya para Nabi, Rasul, dan orang-orang sholeh.

Meski seorang diri, mereka berani bersilang dengan arus yang terjadi di masyarakat. Karena mereka menyadari betul, bahwa langkah yang ditempuh oleh kaumnya, adalah jalan kesesatan.

Di lain sisi, mereka pun sangat meyakini, jalan yang mereka pilih, adalah jalan kesuksesan, yang akan menyelamatkan diri baik itu di dunia, lebih-lebih di akhirat kelak.

Untuk mampu mengetahui sedini mungkin, berada pada jalur mana yang kita saat ini, maka sensivitas harus dibangun. Gunakan semua anggota badan yang telah dikaruniai Allah seperti mata, telinga, tangan, otak, , dan sebagainya, untuk lebih memahami 'tata-letak' arus yang telah ditetapkan-Nya; untuk kita mampu merengguh kesuksesan, laksana orang-orang sukses terdahulu.


Terakhir, semoga petikan ayat al-Qur'an berikut ini, akan semakin memperteguh diri, untuk bisa menapaki arus yang benar, bukan menyerahkan diri pada arus yang ada.

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat."

"Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir." (Al-Insan : 2-3)

Rep: Khairul Hibri
Editor: Admin

About diehanue-mars

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment