![]() |
Foto : Robinsah |
Judul Buku : Hishnul Muslim (Panduan Doa dan Dzikir Sehari-hari Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah)
Pengarang : Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani
Penerbit : Pustaka Arafah
Jumlah Halaman: 261
Selain berfungsi sebagai ruh ibadah, doa bagi seorang mukmin tak ubahnya sebuah perisai atau senjata yang akan mampu melindungi mereka dari mara bahaya di langit dan di bumi.
Tidak ada yang bisa melindungi manusia sedikitpun dari kesusahan, kesengsaraan, dan kecelakaan hidup, kecuali Allah. Untuk itu, bermunajat kepada-Nya menjadi kebutuhan.
Islam sendiri, telah sempurna dalam menuntun umatnya untuk memunajatkan doa. Setiap gerak-gerik langkah, dari hendak tidur sampai hendak tidur kembali, telah diliputi berbagai jenis doa yang dituntunkan Allah melewati Nabi-Nya Muhammad shallallahu 'alayhi wasallam.
Jangankan masalah hal-hal primer dalam urusan agama berupa ibadah wajib, seperti sholat, hatta urusan kamar mandi, buang hajat, pun ada ajaran doanya.
Nah, buku karangan Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qathani, yang memiliki judul asli 'Hisnu al-Muslim' ini mencoba menghimpun segenap doa-doa harian yang pernah dilakukan dan diajarkan oleh Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam kepada umatnya.
Pada bab awal pembahasan, buku ini mencoba mengurai tentang keutamaan zikir/doa bagi seorang muslim, dengan merujuk kepada nash-nash syar'iyah baik itu yang terdapat pada alqur'an maupun as-sunnah.
Contoh dalil dari as-sunnah yang dinukil oleh penulis tentang urgensi berzikir, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Daud: "Barang siapa yang duduk pada suatu tempat kemudian tidak berzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah. Dan barang siapa yang berbaring dalam suatu tempat kemudian tidak berzikir kepada Allah, pastilah mendapat hukuman dari Allah" (hal. 29).
Setelah mengurai tentang manfaat dari dzikir dan doa, secara berurutan penulis menyajikan doa-doa seputar aktivitas harian, doa-doa di dalam sholat, dzikir pagi dan petang, dan seterusnya.
Kelebihan lain dari buku ini, selain menghimpun banyak doa, juga menyertakan rujukan (kitab-kitab) utama dari doa yang ditulis. Dengan demikian, memudahkan kita, pembaca, untuk melacak keshahihan doa yang ditulis oleh si penulis.
Dengan demikian, keyakinan bahwa setiap doa yang tertera dalam buku adalah shohih, benar-benar berasal dari Rasulullah shallallahu 'alayhi wasallam, bisa dilacak dan dipertanggungjawabkan, sehingga bisa menumbuhkan keyakinan kita lebih dalam lagi ketika berdoa kepada-Nya.
Terlepas dari yang telah diuraikan di atas, kecilnya jenis tulisan (font) yang dipilih oleh penerbit, sedikit banyak bisa menjadi gangguan bagi para kaum muslimin yang telah memasuki usia senja.
Rep: Khairul Hibri, ketua PENA Jawa Timur
Editor: Ibnu Jumro
0 komentar :
Post a Comment