www.domainesia.com

Mutiara Di Balik Sang Juara


PENA JATIM - Banyak kesuksesan yang bisa diraih dengan bermentalkan juara, meski modal di tangan itu tiada. Pun sebaliknya. Beribu kegagalan akan senantiasa menjadi hantu nan menakutkan, mana kala mental pecundang menguasai diri, meski di tangan berlimpah sangu.

Kiranya mutiara inilah yang bisa kita rengguh dari kesuksesan Portugal di perhelatan EURO kali ini. Berderet kelemahan menyelimuti tim besutan Fernando Santos  ini, dibanding lawan mereka, Prancis.

Tengok. Di penyisihan grup, Portugal nyaris saja angkat koper terlebih dahulu, karena hasil pertandingan yang kurang memihak. Tim ini hanya menduduki peringkat ke tiga.
Bandingkan dengan Prancis, yang keluar sebagai juara grup, setelah menggasak lawan-lawannya tanpa ampun. Sebuah hasil nan kontradiktif antara keduanya: yang satu (Portugal) boleh dikata ada unsur keberuntungan, sedangkan sang kompetitor, hadir dengan karakter juaranya.

Kemudian, loncat ke partai Final. Selain kalah dalam hal sejarah kejuaraan Internasional, posisi Portugal juga mengalami kurang keberuntungan sebab lawan mereka adalah, si tuan rumah.

Bagi mereka yang maniak bola, tentu tahu betul bagaimana atmosfir tim tamu ketika bertandang di kandang lawan. Butuh mental baja untuk menghancurkan tekanan-tekanan psikologi dari tuan rumah, terutama yang berasal dari pemain ke dua belas, alias suporter.
Sebab bagaimana pun juga, suporter tuan rumah sudah pasti akan membanjiri stadion. 

Keriuhan suara mereka yang mendukung mati-matian tim kesayangan, sedikit banyak akan mempengaruhi mental para pemain. Belum lagi kalau ada ancaman-ancaman dari oknum suporter yang kurang bertanggung jawab.

Dalam kondisi kurang berpihak demikian, nasib Portugal diperparah dengan cederanya sang mega bintang, Cristiano Ronaldo, pada menit ke 25. 

Bagi yang melek dunia bola, siapapun tahu, betapa urgennya kehadiran sosok yang akrab disapa CR 7 ini bagi permainan tim. Selain berperan sebagai kapten, bintang Real Madrid itu juga berperan vital dalam mengatur serangan timnya.

Tidak berlebih bila dikata, Ronaldo tak ubahnya ruh bagi permainan Portugal.  Kehilangannya adalah kecelakaan nan besar. Terlebih dalam laga nan sangat menentukan. 

Namun fakta yang terjadi di lapangan, cukup menyengangkan. Prancis yang lebih difavoritkan keluar sebagai juara EURO dengan berbekal modal sebagaimana tersebut di atas, harus bertekuk lutut atas Portugal dengan se biji gol yang disarangkan oleh si pemain jadangan;  Eder.

Buyarlah segala teori yang diutarakan oleh para pengamat, bahwa Prancis berada di atas angin untuk menjuarai EURO tahun ini.

Yang ada, justru Portugal lah yang keluar sebagai juara, dengan bermodalkan kesolidan, kekompakan, dan tentunya mental juara yang terbangun baik itu dalam diri setiap individu /pemain maupun tim.

So, miliki lah mental juara itu, untuk (juga) menapaki kesuksesan yang telah dicapai Portugal.

Teks: Khairul Hibri (Ketua PENA Jatim)
Foto: Rahmatullah Rahman
Editor: Admin


About diehanue-mars

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment