Sudah dipahami bersama bahwa kata 'Islam' adalah nama bagi agama nabi terakhir, nabi Muhammad Saw. Namun bagaimana dengan nabi-nabi sebelum beliau, apakah nama agama mereka juga Islam?
Dalam sebuah buku berjudul “Metodologi Studi Islam” yang ditulis oleh Dr. H. Abuddin Nata pada halaman 66, disebutkan bahwa nama agama nabi Isa adalah kristen. Artinya, nama agama pada nabi-nabi sebelum nabi Muhammad tidaklah bernama Islam.
Penulis tersebut menjelaskan bahwa kalau dilihat dari misi ajarannya, Islam adalah agama sepanjang sejarah manusia. Hal itu bisa dilihat karena nabi-nabi tersebut semuanya berserah diri (Islam = berserah diri) kepada Allah. Di dalam al-Quran (al-baqarah ayat 32 dan al-hajj ayat 78) diterangkan bahwa nabi-nabi sebelum nabi Muhammad membawa misi Islam.
Namun, penulis tersebut kemudian menegaskan kepada pembaca bahwa nama agama pada nabi-nabi sebelum nabi Muhammad bukanlah Islam. Agama nabi Isa, misalnya, disebut Kristen, bukan Islam.
Di sinilah sisi yang bisa dijadikan bahan diskusi. Kalau memang nama agama sebelum nabi Muhammad bukanlah Islam, lantas apa nama agama mereka? Si penulis hanya memberi satu contoh, yaitu kristen yang katanya agama nabi Isa. Adapun nama agama untuk nabi-nabi lain tidak disebutkan oleh penulis.
Tidak ditemukannya nama agama selain Islam pada agama nabi-nabi lain menunjukkan bahwa argumentasi penulis buku tersebut tidak kuat. Hanya satu contoh yang dia sebutkan, yaitu agama kristen untuk nabi Isa. Hal ini pun mengandung kritik tajam. Apa benar nabi Isa beragama Kristen? Kalau iya, berarti nabi Isa punya pemahaman yang sama dengan orang kristen. Misalnya ajaran tentang Tuhan bapak dan Tuhan anak, nabi Isa bukanlah nabi melainkan Tuhan, dan lain-lain. Tentu ini sangat fatal akibatnya.
Lantas bagaimana dengan nama agama pada nabi-nabi selain nabi Muhammad? Saya lebih setuju bahwa nama agama pada nabi-nabi sebelum nabi Muhammad adalah Islam. Ajaran dan misi mereka Islam, begitu juga nama agama mereka.
Dalam al-Quran surat Ali Imron ayat 67, Allah berfirman:
“Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah haniifan musliman dan sekali-kali dia tidak termasuk golongan orang-orang musyrik”.
Dalam keterangan di atas, Allah menjelaskan bahwa nabi Ibrahim tidak beragama Yahudi dan juga tidak beragama Nasrani, melainkan seorang 'haniifan musliman'. Kata 'musliman' bisa dialih bahasakan menjadi 'orang yang berserah diri' dan juga bisa diartikan sebagai 'muslim' alias orang yang beragama Islam.
Namun kalau kita merujuk pada kitab terjemah mushaf al-Quran yang ditashih oleh tim kementrian agama Republik Indonesia (mushaf yang diterbitkan pada tahun 2013 oleh Cipta Bagus Segara, misalnya), kata 'musliman' diartikan sebagai 'muslim', bukan 'orang yang berserah diri'.
Kalau nabi Ibrahim disebut sebagai' muslim' alias orang yang beragama Islam, maka nabi-nabi lainnya pun juga begitu. Nabi Adam hingga nabi Muhammad adalah muslim dan pengikutnya juga beragama Islam.
Adapun agama Kristen, menurut hemat saya, adalah agama sempalan yang muncul pada zaman nabi Isa. Sedangkan agama asli nabi Isa dan pengikutnya adalah Islam. Lalu di antara pengukut nabi Isa ada yang menyimpang dan membuat agama baru, yaitu Kristen.
Begitu juga dengan agama Yahudi. Agama Yahudi adalah agama sempalan pada zaman nabi Musa. Agama nabi Musa dan pengikutnya adalah Islam. Lalu di antara pengikut nabi Musa ada yang menyimpang dan membuat agama baru bernama agama Yahudi.
Sementara untuk zaman nabi Muhammad, ada juga pengikut beliau yang menyimpang dan membuat agama baru. Contoh, ada pengikut nabi Muhammad yang kemudian membuat agama baru, seperti Ahmadiyah, Syikh, dan lain-lain.
Jadi kesimpulannya, Islam adalah ajaran sekaligus nama untuk agama seluruh nabi sepanjang sejarah, tidak hanya untuk nabi Muhammad dan pengikut beliau. Wallahu alam.
Teks: Luqman Hakim, Pegiat komunitas PENA Jatim
Editor:
0 komentar :
Post a Comment