Surabaya, (PENA JATIM) - Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata, “Ya Rasulullah, katakana kepadaku tentang Islam yang aku tidak akan bertanya lagi kepada selain engkau ?”. Rasulullah SAW bersabda “engkau beriman kepada Allah SWT kemudian engkau Istiqomah!”.
Ketika kita telah beriman kepada Allah SWT dan pilar-pilar keimanan lainnya, maka tugas kita selanjutnya adalah Istiqomah di atas jalan keimanan tersebut. Do’a yang selalu terpanjatkan dalam sholat “Tunjukilah kami jalan yang lurus” adalah do’a yang salah satu maknanya adalah keistiqomahan.
Perintah yang selalu diwasiatkan oleh khatib dalam khutbahnya “wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, dan janganlah sekali-kali engkau mati kecuali engkau telah menjadi muslim”. Istiqomah dalam keimanan dan keislaman akan menjadi garansi kehidupan seorang mukmin.
Dari sekian banyak kunci-kunci meniti jalan istiqomah, mari merenungkan pesan Rasulullah SAW dan sang Nashirul Hadits Imam Syafi’I RA.
Sedikit dan terus menerus
Rasulullah SAW bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit”. (Hadits Shahih, Riwayat Bukhori dan Muslim, Lihat Shahiihul jaami’ no. 163).
Dengan amal yang terus menerus walaupun sedikit, maka akan mudah bagi Allah SWT untuk mendidik kita dalam keikhlasan. Dengan amal yang terjaga pelaksanaannya, akan mendapatkan peluang yang lebih besar dimatikan dalam keadaan Islam. Maka ambillah hal-hal kecil dalam agama ini, kemudian laksanakanlah dengan terus menerus, rahasiakanlah dari orang lain, agar hati tetap terjaga.
Temukan Kelemahan
Imamul Mujaddid, Imam Syafi’I mengatakan,
فمن شهد الضعف من نفسه نال الاستقامة مع الله
Siapa yang selalu menemukan kelemahan dalam dirinya, maka dia akan menemukan Istiqomah bersama Allah SWT.
Kemampuan untuk menemukan kelemahan dan kekurangan diri akan membawa seseorang pada kedudukan tidak cukup, sehingga terus-menerus berusaha menjaga dirinya dalam amal-amal yang membuat kekurangannya tertutupi, walaupun tidak akan pernah tertutupi dengan sempurna. Namun, hal ini akan menjaga diri untuk selalu dalam jalan Allah SWT, Istiqomah. Wallahu A’lam.
Teks: Muh. Idris/Dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al Hakim (STAIL)
Foto: Kak AR
Editor:
0 komentar :
Post a Comment