Syukur kembali diberi kesempatan bersua kembali dengan bulan Ramadhan. Sebab, di sana terdapat banyak sekali kaum muslimin tak lagi diberi kesempatan untuk bertemu dengannya pada tahun ini.
Bersyukur karena diberi taufik, sehingga mampu melaksanakan ibadah puasa dan ibadah yang lainnya, meski masih jauh dari kata maksimal.
Di luar sana kita dapati, betapa banyak kaum muslimin yang dengan entengnya memilih untuk tidak berpuasa, padahal mereka mengerti akan kewajiban itu.
Di sinilah pentingnya hidayah taufik. Hidayah taufik adalah kemampuan untuk menjalankan segalaperintah dan larangannya. Dan ini hanya milik Allah semata.
Syukur selanjutnya kuucapkan kepada-Nya, karena dianugerahi guru-guru, sahabat-sahabat, dan lingkungan yang positif untuk memupuk tumbuh suburnya iman di sanubari.
Cobalah perhatikan kondisi di luar sana. Ah. Betapa banyak iman tercerabut karena tidak kuat menghadapi badai fitnah zaman.
Tidak hanya mereka yang rendah pendidikannya, yang berilmu tinggi, bahkan yang menduduki posisi strategis, pun ada yang mengalami hal yang sama.
"Allahumma tsabbit quluubanaa 'alaa diinikan wa tha'atika" (Yaa Allah, teguskanlah hati kami atas agamamu dan ketaatan padamu).
Al-Faqiir Ilallah...
Teks: Khairul Hibri/Anggota Bina Qalam Indonesia
Foto: Andre Rahmatullah
Editor: Admin
0 komentar :
Post a Comment