![]() |
[Kunjungan Muhibbah USIM Di STAIL, PP Hisayatullah Surabaya] |
Rombongan tiba di kampus sore hari dan diterima oleh pimpinan pondok dan dosen STAIL.
Abdul Kholiq, Lc, M.HI dalam sambutannya menyampaikan bahwa ia yakin kunjungan muhibbah yang dilakukan oleh para mahasiswa asal Malaysia ini tidak hanya kunjungan yang bersifat duniawi, tapi merupakan kunjungan ruhiyah dan keimanan.
“Kunjungan ini adalah kunjungan muhibbah. Kunjungan yang dilakukan dalam rangka untuk menumbuhkan kecintaan kepada Allah. Semoga perjalanan ini merupakan perjalanan yang penuh barokah”, kata ketua 1 pondok pesantren Hidayatullah Surabaya bidang kepesantrenan dan pengkaderan ini.
Faris, salah satu mahasiswa USIM menyampaikan bahwa kedatangan mereka ke STAIL merupakaian serangkaian kegiatan yang mereka lakukan selama beberapa hari di Indonesia. Sebelum ke STAIL, mereka juga berkunjung ke Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan lain-lain.
Ia mengaku selama berada di Indonesia merasa tenang dan nyaman dengan keramahan orang Indonesia.
“Kami merasa tenang melihat haalah, keadaan, di sini. Orangnya baik-baik”, ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan saling memperkenalkan diri antar kedua kampus.
Ketua STAIL, Nur Huda, M.Pd.I memaparkan bahwa kampus ini (STAIL) merupakan salah satu perguruan tinggi yang dimiliki organisasi massa Hidayatullah yang didirikan pada tahun 1994.
Sampai saat ini sudah lebih dari 500 alumni yang telah berkiprah di bumi nusantara dalam bidang dakwah dan tarbiyah.
Ia kemudian menyebutkan beberapa alumni STAIL yang berkiprah di beberapa pedalaman di Indonesia, seperti di halmahera dan Tobelo di maluku, pulau Longos di Nusa tenggara Timur, Jambi, Papua, dan lain-lain.
Sementara itu dari pihak USIM yang diwakili oleh Dr. Setiawan Gunardi selaku dosen pendamping dan Faris, salah satu mahasiswa USIM menjelaskan bahwa USIM merupakan perguruan tinggi Islam pertama yang ada di Malaysia. Sebelum bernama USIM, perguruan tinggi tersebut bernama Universitas Tamaddun Islam Malaysia.
Di perguruan tinggi ini terdapat dua fokus utama dalam pembelajaran, yaitu ilmu aqli dan ilmu naqli. Kedua jenis ilmu tersebut diintegrasikan, tidak dipisah-pisah. Mahasiswa yang berada di fakultas sains dan teknologi, misalnya, disamping belajar dunia teknologi mereka juga belajar kitab-kitab turats yang ditulis oleh para ulama.
Di akhir acara, Nur Huda menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kunjungan muhibbah yang dilakukan oleh mahasiswa USIM dan juga meminta maaf apabila ada kekurangan dalam penyambutan. Ia juga berharap agar pertemuan antara STAIL dan USIM terus berlanjut.
“Kami berharap pertemuan ini bukan pertemuan terakhir. Semoga ke depannya terdapat kerjasama di antara kita”, katanya.
Reporter : Ibnu Jumro
Foto : Luqman Hakim
Redaktur : Saathir Mustaqim
0 komentar :
Post a Comment