www.domainesia.com

Sosok Ustadz Abdullah Said, Pendiri Hidayatullah [Agama dan Pendidikan]

 PENA JATIM - Saat ini Pondok Pesantren Hidayatullah berjumlah sekitar 250 pondok yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada awalnya, Hidayatullah hanya sebuah pesantren yang didirikan pada tahun 1973 di Gunung Tembak, Kalimantan Timur. Seiring dengan perkembangan waktu, tepat pada tahun 2000 Hidayatullah telah bermetamorfosa menjadi organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional. Siapakah sosok di balik berdirinya Hidayatullah ini?Ustadz Ir Abu Ala Abdullah MHI, Kepala Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, Depok menjelaskan sosok dibalik berdiri dan berkembangnya Hidayatullah adalah (Alm) Ustadz Abdullah Said. Dia menjelaskan, (Alm) Ustadz Abdullah Said melihat kondisi Indonesia yang tidak menentu, pergolakan politik dan ekonomi tidak kunjung mereda. Sementara umat banyak yang hidup dalam keterbelakangan. Ustadz Abdullah melihat hanya lewat lembaga pendidikan berbentuk pesantren sebuah masyarakat bisa diubah, ujarnya.

Di samping itu, lanjutnya, Ustadz Abdullah Said kurang begitu tertarik dengan model pesantren yang ada selama itu. Yaitu, ada pesantren yang hanya berusaha untuk menguasai bahasa. Dan tidak sedikit pesantren yang hanya memfokuskan pada aspek fiqih saja. Beliau berkesimpulan, di kalangan umat sering terjadi perselisihan, karena fiqh sering dinomorsatukan, jelasnya.
Makanya Ustadz Abdullah Said memutuskan untuk mendirikan pesantren yang aplikatif. Artinya, semua santri harus siap mendakwahkan agama Islam dengan berdakwah ke berbagai daerah yang membutuhkan dai tanpa membesarkan masalah khilafiyah (perbedaan) dalam fiqh. Semua santri beliau berdakwah ke berbagai daerah dengan berusaha mendirikan pesantren jelasnya. Para santri hanya modal bismillah.

Sistematika Nuzulul Wahyu (SNW) yang menjadi paradigma pendidikan semua pesantren Hidayatullah merupakan hasil ijtihad Ustadz Abdullah Said. Ustadz Abdullah Said sering menganjurkan, qiyamullail, sholat berjamaah, baca Al-Qur\'an, dan bekerja, ungkapnya.
(Alm) Ustadz Abdullah Said dilahirkan di Sulawesi bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945. Dan meninggal dunia di Jakarta, 4 Maret 1998.
Abdullah Said sempat mengenyam pendidikan di IAIN Alaudin Makassar selama satu tahun. Setelah sebelumnya belajar di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Makassar. Tapi tidak puas dengan sistem pendidikan yang ia terima, Ustadz Abdullah Said merantau ke Jawa dengan belajar di berbagai pesantren. Termasuk di Pondok Pesantren Darussalam Gontor dan Pesantren Persis, Bangil, Jawa Timur.

Setelah belajar di berbagai pondok di Jawa, (Alm) Abdullah Said semakin meneguhkan hatinya untuk membuat pesantren yang mampu memberikan penerangan di masyarakat.
Dia lalu pulang ke Sulawesi dan mengungkapkan niatnya untuk mendirikan pesantren kepada sanak-saudaranya. Akan tetapi keluarganya tidak begitu memberi respon positif. Karena keluarganya tidak percaya impiannya tersebut bisa direalisasikan. Mengingat usianya pada waktu itu masih sangat muda, sekitar 20 tahun.

Karena tidak mendapat respon, Abdullah Said hijrah ke Kalimantan Timur, tepatnya di Gunung Tembak mendakwahkan Islam. Akhirnya pada tahun 1973 ia bisa mendirikan Pesantren Hidayatullah yang menjadi cikal-bakal Hidayatullah di berbagai daerah lainnya. Sebelumnya ia juga sempat aktif di organisasi Muhammadiyah dan Pelajar Islam Indonesia (PII).

Teks: Muh Idris (Pengajar di STAI Luqman Al-Hakim)
Editor: Admin

*Sumber : http://www.catatanadab.com/2016/01/sosok-ustadz-abdullah-said-pendiri.html#more


About diehanue-mars

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment