|  | 
| Gapailah Masa Depan Mu Yang Gemilang | 
Di suatu sore ada seorang anak kecil sedang berjalan-jalan di taman. Di 
saat sedang asyik-asyiknya menikmati indahnya keasrian rimbunnya 
pepohonan dan semilirnya angina sepoi-sepoi, langkahnya terhenti karena 
matanya tertangkap tingkah seorang bapak-bapak yang sedang melamun 
dengan tatapan mata yang kosong. 
Hati anak kecil itu pun treusik untuk 
mencari tahu apa yang membuat bapak tersebut melamun seolah-olah dunia 
ini sudah tidak punya harapan lagi untuk hidupnya.
“ Apa yang 
terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat sedih ?” Tanya anak kecil 
itu dengan polos.
“ Anak kecil, kamu tidak akan mengerti masalah 
orang tua seperti saya “Jawab bapak tadi dengan malas-malasan.
“ 
Tapi saya ingin tahu, bapak ?” Anak kecil tadi mendesak.
“ Baiklah, 
saya akan beritahu kamu. Bapak sedang menyesali masa lalu. Mengapa dulu 
bapak tidak berusaha keras untuk saat ini”.
Setelah 
mendapatkan jawaban, anak kecilpun berlalu dan meneruskan perjalanan 
sorenya. Namun belum lama berjalan, lagi-lagi jiwanya kembali terusik 
dengan sikap bapak-bapak yang lain. Kali ini yang dilihat olehnya adalah
 seorang bapak yang mondar mandir tidak karuan. 
Anak kecil itu pun 
menghampiri bapak tersebut dan mencari tahu apa yang sedang menimpanya.
“ Apa yang terjadi dengan bapak, sepertinya bapak sangat 
gelisah?”
“ Anak kecil, jika kamu nanti sudah sebesar 
saya, kamu akan mengerti” Jawab bapak itu
“ Tapi saya 
ingin tahu sekarang, bapak ? “
“ Baiklah, bapak akan 
memberitahu kamu. Bapak sedang memikirkan masa depan bapak. Bapak takut 
masa depan bapak suram karena sampai saat ini bapak masih belum punya 
bekal apa-apa “
Sesudah itu anak kecil tersebut meninggalkan 
bapak yang sedang mencemaskan masa depannya. Tidak jauh dari situ, anak 
kecil kembali menemukan seorang bapak-bapak yang sedang sibuk bekerja. 
Tapi wajahnya terlihat sangat senang, tidak ada kesedihan maupun 
kegelisahan seperti kedua bapak yang ia jumpai tadi. Kembali pikiran 
anak kecil itu berkecamuk untuk mendapatkan sebuah jawaban.
“ 
Mengapa bapak begitu gembira, padahal bapak sedang berkerja keras ? “ 
Anak kecil tersebut semakin penasaran. Hanya dalam sekejap dirinya 
menemukan tiga bapak-bapak yang mempunyai sikap yang berbeda-beda.
“ Anakku, ketahuilah bapak tidak sedang bekerja keras tetapi bapak 
hanya berkerja. Dan yang membuat bapak gembira adalah karena bapak 
menyukai apa yang bapak kerjakan hari ini “
“ Sebelumnya saya telah 
menemui seorang bapak-bapak yang sedang menyesali masa lalunya dan 
seorang lagi sedang mencemaskan masa depannya. 
Apakah bapak tidak 
mempunyai masa lalu dan masa depan ? “
Bapak tadi tertawa sejenak 
kemudian baru menjawab pertanyaan anak kecil yang memiliki rasa 
keingintahuan yang luar biasa.
“ Anakku, Detik Ini Akan 
Menjadi Masa Lalu Bagi Detik Berikutnya, Dan Detik Berikutnya Adalah 
Masa Depan Detik Ini. Maka Jalani Detik Ini Dengan Sebaik-Baiknya “.
Hari pun mulai malam dan anak kecil itu pun kembali keperindukan 
dengan segudang falsafah hidup yang ia dapatkan hari ini.
“ 
MENYESALI MASA LALU ADALAH KESEDIHAN, MENCEMASKAN MASA DEPAN ADALAH 
KEGELISAHAN BERBUAT YANG TERBAIK UNTUK SAAT INI ADALAH KEGEMBIRAAN “
Sahabat….Apa yang telah terjadi tidak mungkin bisa dirubah, 
karena waktu tidak pernah bisa berkompromi dengan manusia. Seperti kata 
pepatah “ Dengan waktu sedetik kita bisa membeli batangan emas, namun 
batangan emas tidak akan bisa untuk membeli waktu sedetik “. Untuk itu 
sahabatku janganlah pernah menyesali masa lalu, kita harus mengerti 
bahwa hidup dalam bayangan masa lalu adalah sia-sia.
Demikian 
juga kita tidak perlu mencemaskan masa depan. Orang-orang yang 
mencemaskan masa depan adalah orang-orang yang tidak mempunyai rasa 
percaya diri. Yang akhirnya, tidak jarang membuat mereka mencari tahu 
masa depannya dengan mengunjungi para tukang ramal. 
Apabila si tukang 
ramal mengatakan masa depannya baik membuat mereka siang malam menunggu 
datangnya hari keberuntungan itu tanpa mau berusaha dengan maksimal. 
Sebaliknya, apabila kata si tukang ramal bahwa nasib telah menggariskan 
masa depannya tidak cerah alias tidak punya masa depan maka mereka pun 
tak segan-segan mengeluarkan uang yang banyak untuk mengubah masa depan 
buruk menjadi baik dengan berbagai ritual yang harus dilakukan. 
Dan ini 
sering dijadikan oleh tukang ramal untuk mendapatkan banyak uang dengan 
menjual atas nama ilmu merubah nasib yang ia miliki. Ingatlah, sahabatku
 masa depan bukanlah nasib yang telah digariskan kepada setiap manusia 
apalagi ada ditangan tukang ramal.
Ada satu pepatah lagi yang 
kurang lebih berbunyi :
“ Walaupun nasib kita digariskan sebagai 
raja kalau kita tidak berusaha selamanya tetap tidak akan bisa menjadi 
raja. Sebaliknya walaupun nasib kita digariskan sebagai pengemis jika 
kita bekerja keras pasti tidak akan jadi pengemis “
JADI 
BAGAIMANA IDEALNYA KITA MENJALANI HIDUP?
Jangan memikirkan 
masa lalu dan jangan mencemaskan masa depan. Sekali lagi kita tidak bisa
 kembali ke masa lampau untuk membatalkan apa yang telah terjadi dan 
kita juga tidak bisa menghindari apa yang akan terjadi dikemudian hari. “
 Saat ini, Sekarang ini “ adalah kehidupan manusia yang sesungguhnya.
Berusahalah kita sebaik-baiknya untuk saat ini dan jangan pernah 
mengabaikannya. Setiap detik yang terlewati selalu menyimpan berbagai 
peluang. Jika kita tidak memanfaatkannya maka harapan kesuksesan akan 
meninggalkan kita dengan airmata kegagalan.
Kekuatan untuk 
membangun kesuksesan ada pada saat ini, bukan pada saat berikutnya atau 
saat sebelumnya. Kebahagiaan hidup ada pada mengerjakan apa yang dapat 
kita kerjakan saat ini. Bukan mengerjakan apa yang dapat kita kerjakan 
pada saat sebelumnya atau sesudahnya. Dan kesuksesan hidup terletak pada
 apa yang kita lakukan sesuai dengan keinginan hati. Seberapapun 
kerasnya kita bekerja jika kita kerjakan dengan hati yang senang akan 
terasa ringan. Demikian juga sebaliknya, seringan apapun pekerjaan yang 
kita lakukan bila tidak sesuai dengan keinginan hati akan terasa berat.
” Masa Lalu adalah  Lukisan Yang Telah Kusam, sedangkan Masa 
depan adalah Lukisan Yang Abstrak dan SAAT ini adalah Lukisan Yang 
Paling NYATA ”.
Allah mengingatkan kita agar kita tidak 
menyesal dikemudian hari dengan firmannya : “ Dan ber-infaqlah sebagian 
dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada
 salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa 
Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang 
menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang 
saleh?" (Q.S.Al-Munafiqun :10 )
 
0 komentar :
Post a Comment